Bima, KM Sarei Ndai.-
sebanyak 15 siswa/siswi Sekolah Menengah Kejuaruan Negeri (SMKN) 10 Bima di Kecamatan Palibelo akan diberangkatkan ke Jepang. Saat ini ke-15 siswa tersebut sedang menjalani kursus bahasa Jepang selama dua bulan di Tangerang-Jakarta agar bisa berkomunikasi dengan warga di negara tujuan.
Kepala SMKN 10 Bima, Edi Suherman, S.Pi, M.Si, mengatakan, para siswa itu sudah membuat kesepakatan atau MoU dengan perusahaan bernama Puji Tami.
ke-15 siswa itu akan bekerja selama tiga tahun sesuai jurusan masing-masing. Sebelumnya, siswa sudah menjalani tes di SMKN 1 Alas Kabupaten Sumbawa dan sudah dinyatakan layak untuk dikirim ke Jepang. Mereka diantaranya, Melli, Rian Wahyudin, Araf, Suherman dan satria. Para siswa itu akan mendapatkan gaji sebesar Rp8 juta per bulan. “Kami tidak mengeluarkan uang sepeserpun terkait keberangkatan siswa kami, semuanya ditanggung oleh perusahaan tempat mereka bekerja,” katanya di sekolah itu Rabu lalu.
Kata Edi, untuk gaji para siswa tersebut, tidak akan diterima oleh yang bersangkutan, uang gaji mereka akan diterima langsung melalu rekening orang tua masing-masing. “Bahkan, pihak sekolah pun tidak tahu tentang gaji mereka. Siswa hanya mendapat uang belanja secukupnya dfi Jepang,” katanya.
Di Jepang, para siswa dimaksud bukan disebut sebagai karyawan, bukan pula magang atau buruh. Namun, dikontrak oleh perusahaan sesuai kesepakatan.
Keberangkatan siswa tersebut hanya bermodal pengetahuan. Sebelumnya untuk bisa mendapatkan kontrak kerja dengan perusahaan tersebut siswa harus mampu megangkat barbell seberat 35 kilogram, bisa berenang dan memiliki keahlian berbahasa Jepang. “Itulah prestasi-prestasi yang mereka harus lalui untuk bisa masuk di PT Puji Tami. Hal itu, persyaratan yang harus dilalui siswa. Progeram tersebut merupakan hasil kerja sama pihak sekolah dengan perusahaan di bidang penagkapan ikan.
Berbicara pengalaman, lanjut Edi, Insya Allah siswa kami sudah lebih dulu berlatih. Nahkan, mereka sudah mengikuti magang selama eman bulan di perusahaan kapal penangkap ikan, sehingga perusahaan tempat mereka bekerja nantinya sudah tidak ragu dengan kemampuan siswa.
“Program kerjasama dengan perusahaan Jepang tersebut khusus gabi sekolah yang memiliki jurusan Noupika Kapal Penangkap ikan,” katanya.
Edi berharap, siswa mampu berprestasi dan membuktikan bahwa mereka bisa menerapkan ilmu yang didapat di sekolah untuk diterapkan di luar negari.
Ini merupakan kesempatan besar bagi generasi kita. Karena masih banyak anak-=anak dan negerasi kita yang sulit untuk mendapatkan pekerjaan. Mudah-mudahan untuk perekrutan tahun depan bisa lebih banyak lagi,” harapnya. (Andre)