Bima, KM Sarei Ndai.-
Saat ini, sejumlah ruas jalan di Desa Nanga Tumpu Kecamatan Manggelewa, Kabupaten Dompu sedang diperbaiki. Selama ini, jalur tersebut diakui sempit sehingga menyulitkan sejumlah pengendara yang melintas.
Pantauan KM Sarei Ndai, jalur yang diperlebar yakni disekitar tanjakan Nanga Tumpu. Di jalur tersebut kerap terjadi kecelakaan lalu lintas hingga menyebabkan korban jiwa. Sejumlah kendaraan pernah dikabarkan terperosok ke jurang yang cukup terjal. Diantaranya bus malam yang setiap saat melintas di jalur itu. “Selama ini, jalur Nanga Tumpu terkenal rawan kecelakaan. Sudah banyak mobil yang terperosok hingga menimbulkan korban jiwa,” kata Udin, kepada KM Sarei Ndai, Rabu.
Sejumlah material dan bebabtuan hasil pengerukan di sekitar pegunungang jalur lokasi terlihat berserakan. Demikian juga dengan alat berat terlihat bekerja mengeruk sisi pegunungan untuk pelebaran jalan. Untuk sementara jalur yang sedang diperlebar hanya bisa dilalui satu per satu oleh kendaraan roda empat. Kendaraan yang melintas ke Sumbawa dan sebaliknya dilarang berpapasan tepat di lokasi pelebaran jalan, karena dikuatirkan terjadi kecelakaan mengingat jalur belum layak untuk dilewati.
Untuk mengatur arus lalu lintas, sejumlah aparat kepolisian terlihat sibuk. Pengendara berharap, pekerjaan proyek tersebut dapat diselesaikan secepatnya sehingga pengendara lebih nyaman melintas di jalur tersebut. (Yad)
Arsip
All posts for the month Juli, 2011
Bima, KM Sarei Ndai.-
Perayaan Hari Jadi ke-371 Bima yang jatuh pada 5 Juli 2011 berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Perayaan tahun ini dinilai lebih meriah karena melibatkan seluruh siswa mulai dari PAUD, TK hingga SD. Selain itu, sejumlah instansi juga dilibatkan dalam pawai budaya yang digelar, Ahad (3/7).
Pantauan KM sarei Ndai, para siswa terlihat cukup antusias. Mereka hadir dengan berbagai busana daerah dan menggenakan seragam dinas seperti, polisi, TNI, dokter dan berbagai profesi lainnya. Para siswa berjalan beriringan menurut asal sekolah masing-masing.
Di Kecamatan Belo, pawai budaya dimulai dari ujung utara Desa Cenggu dan berakhir di lapangan hijau Cenggu. Di lokasi finis, sejumlah Muspika sudah menjemput dengan tepuk tanganang meriah. “Tahun ini, perayaan Hari jadi Bima sangat meriah. Berbeda dengan sebelumnya,” kata Gafur, warga setempat.
Sepanjang jalan yang dilalui terlihat ratusan warga. Mereka umumnya terpesona melihat tampilan siswa dengan berbagai busana. Sepanjang perjalanan menuju panggung kehormatan, para siswa dikawal oleh guru masing-masing. Selain itu, orang tua masing-masing siswa juga terlihat berjalan beriringan mengawasi anak-anak mereka. (Yad)
Bima, KM Sarei Ndai.-
Salah satu atraksi kebudayaan yang dihelat saat perayaan Hari Jadi ke-371 Bima tahun ini juga digelar lomba Panjat Pinang. Kegiatan yang berlangsung di lapangan bola Desa Cenggu Kecamatan Belo ini cukup menyedot perhatian warga. Ratusan warga hadir menyaksikan perjuangan para bocah menggapai aneka hadiah yang disediakan panitia. Beberapa kali, para bocah gagal menggapai puncak. Kendati demikian, tidak menyurutkan semangat mereka untuk menjadi yang paling tangguh memanjat pinang yang dibuat sedemikian rupa oleh panitia.
Batang pinang yang sudah dikuliti dan dilumuri oli menyulitkan bocah untuk menggapai ujung atasnya. Namun, godaan berbagai hadiah yang digantung panitia membuat para bocah penasaran dan terus berupaya menggapai. “Seru sekali, lomba ini cukup menggelitik karena upaya anak-anak gagal akibat batang pinang yang licin,” kata Sri, warga yang menyaksikan lomba tersebut.
Kendati, sudah dilumuri oli. Namun, akhirnya, salah seorang bocah berhasil memanjat hingga duduk di ujung atas pinang. Sesaat teriakan warga terdengar riuh-rendah setelah melihat keberhasilan bocah tersebut. Satu per satu, hadiah berupa baju kaos, buku, bolpoint dan berbagai makanan ringan diturunkan. Sedangkan topi dan bendera diturunkan langsung oleh bocah yang berhasil.
Untuk bocah yang meraih bendera, akan mendapatkan hadiah Rp50 ribu dari pantia. Setelah turun dari pohon pinang, bocah tersebut langsung menuju panggung panit a dengan membawa bendera merah-putih diikuti sejumlah warga. “Wah, seru sekali lomab panjat pinangnya. Kegiatan ini betul-betul menghibur,” kata Amir, warga Cenggu. (Yad)
Bima, KM Sarei Ndai.-
Pelayanan Pusat Kesehatan Masyarakat (PKM) di Kecamatan Woha Kabupaten Bima dikeluhkan warga. Pasalnya, stok obat injeksi jenis Lidocain tidak tersedia. Pasien yang hendak mencabut gigi atau membutuhkan perawatan lain yang menggunakan obat tersebut tidak terlayani. Kehabisan stok obat jenis itu ternyata telah belangsung selama enam bulan terakhir.
Seperti diakui petugas medis PKM setempat, Nunung. Selama ini, untuk melayani pasien yang membutuhkan obat tersebut PKM harus pengadaan sendiri dengan membeli di apotek. Nunung mengaku, sudah beberapa kali meminta obat tersebut ke Dikes Kabupaten Bima. Namun, tidak bias dipenuhi karena di Dikes juga tidak tersedia obat tersebut. “Untuk melayani pasien, kami terpaksa membeli Lidocain di apotek,” ujarnya, ditemui KM Sarei Ndai, Sabtu.
Sementara itu, Haris, pasien yang hendak mencabut gigi kecewa setelah diinformasikan oleh petugas medis setempat bahwa dirinya tidak bias dilayani. Mestinya, kata Haris, obat dimaksud harus tetap tersedia mengingat kebutuhan pasien terhadap pelayanan medis. Haris berharap, Dikes Kabupaten Bima segera respon terhadap minimnya obat dimaksud, sehingga pelayanan pasien bias lebih optimal. (Yad)